Oleh: mukidi | Agustus 10, 2010

Kopi Tlahap

Bagi orang Temanggung begitu mendengar kata Tlahap tidak begitu asing. Tlahap merupakan desa di di lereng Gunung Sindoro, masuk wilayah Kecamatan Kledung. Desa terletak di pinggir jalan raya Temanggung Wonosobo ini membangun lingkungan dengan perpaduan kopi tembakau.

Tembakau tetap tanam dan kopi arabika ditanam di teras tembakau dengan sistim lajur. Ismanto mengatakan “dulu waktu merintis memang sulit bahkan banyak pertanyaan dari petani terutama dalam pemasarannya. Namun pemasaran terjawab ketika saya siap membeli kopi seberapa pun, bahkan ketika tidak musim panen raya tetap tak beli.”

Tekad dan berani merubah hidup itu yang harus di lakukan ketika kita akan sukses. “Jagung dan sayuran merupakan tanaman jangka pendek ketika kopi belum panen, untuk mendukung ekonomi keluarga” tambahnya.

Ismanto yang mantan perangkat desa nampak seneng sekali ketika ada kelompok tani yang mau bertanya. Terbukti ketika penulis datang dengan salah satu anggota kelompok tani dari Wonotirto Bulu, dia sangat runtut dalam menjelaskan tentang pemeliharaan kopi. “Masyarakat sini dengan kopi sangat terbantu ekonominya” paparnya.

Apa yang dikatanya Ismanto bukan isapan jempol, namun bisa dibuktikan dilahan lahan petani Tlahap. Kopi dipadukan dengan tembakau terlihat sangat baik, kopi tumbuh baik bahkan ada yang satu pohon menghasilkan 25 kg. Salah seorang petani ketika bertemu dilahan mengatakan kalau saya tanam tembakau tak kurangi, pilih kopi tanam sekali panen terus.

Ismanto juga baru merintis agar petani kopi arabika tidak sulit pemasarannya. Dia mengajak beberapa petani di lereng Sumbing Sindoro untuk bergabung membentuk paguyupan dalam rangka nanti untuk mengatasi tentang pasar. Tidak hanya itu sekarang Tlahap menjadi centra untuk studi banding dari beberapa daerah terlihat Petani dari Kabupaten Grobogan baru ngasuh kawruh terhadap kelompok tani yang dipinpim Ismanto.


Tanggapan

  1. wah pengen nyobain tuh

  2. Katanya, semakin tinggi permukaan tanah semakin bagus kualitas tanaman tembakau, sehingga ada julukan ‘mbako lamsi’ mungkin karena asli Temangung kali ya, arabika dan tembaku jadi satu, dengan sisitem lajur, mengurangi atau tidak untuk kualitas tembakonya bila di ‘jejerke’.


Tinggalkan komentar

Kategori